MENGAJAK
Mengajak dan menyuruh itu dua hal atau tujuan yang sama, tetapi berbeda..
Ketika kita menyuruh, ini sering kali terjadi nya benturan-benturan ego. Dan menjadi sesuatu keterpaksaan.
Berbeda hal nya dengan mengajak..
Contoh nya saja, ketika kita menyuruh anak istri melakukan sholat, pasti bertentangan dengan ego mereka. Pasti mereka menolak perintah. Atau sebaliknya si istri menyuruh si suami sholat, pasti si suami terpancing ego nya..
Jadi.. tidak perlu lah kita menyuruh seseorang yang belum mendapatkan hidayah Allah. Untuk apa buang tenaga.. jika mereka belum terpanggil kepada Allah..
Ketika si anak atau istri di suruh sholat, dan ia menolak. Si suami jadi marah. Atau begitu pula sebaliknya..
Manalah mungkin kita memanggil orang yang tidak dapat mendengar dan melihat, yang tuli dan buta hati nya..
Jika Allah belum berkehendak kepada mereka, tentulah mereka tidak akan mendengar.
Cara yang terbaik ialah dengan mengajak..
Yaitu, mengajak dengan lisan, dan juga perbuatan.
Tunjukkan saja dahulu diri kita, harus kuat menuju Allah. Ketika mereka melihat kita semakin kuat ke Allah, tentu mereka akan tervibrasi, tentu mereka akan terpanggil. Jadi hidayah Allah itu mengalir melalui diri ini, jika kita kuat ke Allah.. pasti mereka ikut terpanggil.
Jika anak, istri, suami, belum mau sholat, jangan marah.. jangan di paksa. Ke Allah itu harus ikhlas, bukan terpaksa. Jadi tunjukkan saja kita sholat, ketika mereka melihat kita sholat.. maka mereka kan terpanggil. Itu kita sudah mengajak dengan perbuatan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar