Minggu, 28 Agustus 2016

ADAB BELAJAR

ADAB BELAJAR

Musa berkata kepadanya, "Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?"
[QS. Al-Kahf: Ayat 66]

Dia menjawab, "Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku.
[QS. Al-Kahf: Ayat 67]

Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
[QS. Al-Kahf: Ayat 68]

Dia (Musa) berkata, "Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun."
[QS. Al-Kahf: Ayat 69]

Dia berkata, "Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku menerangkannya kepadamu."
[QS. Al-Kahf: Ayat 70]

Jika kita pelajari tentang kisah nabi musa dan nabi khidir, banyak terdapat hikmah di dalam nya..

Nabi musa ialah berilmu kan syariat dan nabi khidir berilmu kan hakikat. Di sinilah terjadi nya pertentangan bagi musa yang belum memiliki ilmu(pengetahuan yang cukup).

Jika di kaji lebih dalam di surat Al-kahf: ayat 66, "ilmu yang telah di ajarkan kepada mu", makna nya ialah.. ilmu Allah, khidir mendapatkan ilmu dari sisi Allah, Allah lah yang mengajarkan kepada khidir. Ini bukti manusia bisa berguru kepada Allah.

Khidir mengetahui.. sedangkan musa tidak mengetahui.
Nah, bagi orang-orang yang belum memahami hakikat, pasti menentang, pasti tidak sabar, pasti terjebak prasangka-prasangka. Ini karna keterbatasan keilmuan nya.

Jadi orang yang selalu menentang dan tidak sabar atas apa yang kita ketahui itu ialah ciri orang yang belum berilmu. Selalu menentang dan menyalahkan, padahal dia sendiri belum paham. Tapi merasa paling benar.

Ambil lah pelajaran, di atas langit.. masih ada langit. Di atas ilmu, masih ada yang lebih berilmu. Jangan kita merasa paling benar, dan selalu menyalahkan orang lain.

Jika benar-benar ingin belajar beradab lah, jangan banyak tanya, apalagi menentang. Jika seperti itu ya pasti tidak dapat apa-apa..
Yang ada, terjebak dengan prasangka-prasangka..

Jika belum paham berprasangka baik lah, harus sabar jika ingin belajar. jangan menolak.. apalagi menentang..







Tidak ada komentar:

Posting Komentar