HAKIKAT DZIKIR
Hakikat dzikirullah itu ialah menyadari ALLAH (SADAR ALLAH).
Jika di maknai dzikirullah itu ingat ALLAH. ini dzikir nya orang yang tidak berilmu.
Yaa.. seperti saya dahulu, berdzikir yaa rahman.. yaa rahim, sebanyak ratusan, bahkan ribuan kali. Tetapi hanya sebatas ketenangan.
"Dengan mengingat ALLAH hati menjadi tenang..". Tenang nya saat itu saja, di saat duduk berdzikir saja. Bagaiamana dalam kehidupan sehari-hari.. apakah masih tenang?
Saking tenang nya dalam berdzikir.. yaa sering ketiduran. Hehe..
Kenapa..? Karna dzikir nya sebatas sebutan.. tiada kesadaran kepada ALLAH.
jika berdzikir sebatas sebutan.. burung beo pun bisa menyebut kata berulang-ulang.
Jadi hakikat dzikir itu ialah.. menyadari apa yang sebut. Jangan seperti beo..
Ketika kita menyebut ALLAH HU AKBAR.. kita sadari ALLAH itu maha besar.
Ketika menyebut yaa Rahman.. yaa rahim kita sadari ALLAH yang maha pengasih dan maha penyanyang..
Jika semua sebutan dengan penuh kesadaran kepada ALLAH.. di situ baru kita rasakan ketenangan yang sebenar.
Ketika di timpa suatu masalah.. sadari lah yaa rahman, dan yaa rahim ALLAH..
"Aku sadari.. ini semua kasih dan sayang nya ALLAH. pasti kita tenang.. tidak mungkin ALLAH mendzolimi hamba nya. Ini semua bentuk kasih sayang ALLAH..
ketika kita tak berdaya dan butuh pertolongan ALLAH.. sebut lah ALLAH HU AKBAR dengan penuh kesadaran kepada ALLAH. Maka ketika kita sadari ALLAH itu maha besar dengan segala kuasa nya, maka kita akan mendapat kan kuasa ALLAH.. hati pun menjadi tenang. Siapa yang bisa mengalahkan kuasa ALLAH?
Itu lah hakikat dzikrullah..
Itu lah hakikat ketenangan..
Bukan tenang saat duduk berdzikir saja.. saking tenang nya, yang ada ketiduran..
Orang ber yoga juga tenang..
Yang baca mantra-mantra juga tenang..
Tetapi adakah SADAR ALLAH nya? Belum tentu..
Perbaiki dzikir kita.. jangan sebatas sebutan saja, jangan sebatas ketenangan saja. Tetapi harus terjaga kesadaran kepada ALLAH (SADAR ALLAH)..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar