BEDA NYA AKAL DAN PIKIRAN
Oleh: Andy Firmansyah
Sangat banyak orang mengangnggap bahwa akal dan pikiran itu adalah sama. padahal akal dan pikiran adalah sesuatu yang sangat bebeda.
Dan sangat sering saya mendengar orang menyepelekan akal. "Ke Allah itu jangan pakai akal, pasti tidak akan sampai..!" ini lah persepsi mereka. padahal mereka sendiri belum paham seperti apa itu akal yang sesungguhnya.
Akal dan pikiran itu sangat berbeda..
Beda nya ialah, orang yang menggunakan akal, pasti lah akan berpikir.. sementara orang berpikir belum tentu akan menggunakan Akal nya.
Contoh nya begini,
Orang yang berakal ketika di ajak mencuri ia bisa menentukan salah dan benar. Akal nya kan berkata, "mencuri itu di larang Allah." lantas ia pun kan berpikir, "benar juga ya.. sungguh besar resiko nya. jika tertangkap penjara lah tempat nya. lantas terlantar lah anak istri ku. jangankan di akhirat, di dunia pun aku kan mendapatkan hukuman." Sehingga takutlah ia untuk mencuri.
Sementara orang yang tidak berakal, ia tak bisa lagi menentukan salah dan benar. dia juga kan memakai pikiran. justru ia berpikir keras agar pencurian nya itu berhasil dan tidak ketahuan.
Jadi antara akal dan pikiran itu sangat berbeda..
Bisakah kita mengenal Tuhan dengan akal ini. ya bisa..!
Sebenarnya di zaman Azali dahulu kita ini sudah mengenal Tuhan. tetapi saat itu diri ini masih Nafs/Jiwa. belum menjadi manusia. setelah di sempurnakan bentuk kita di dalam rahim. barulah Allah tiupkan ruh. dengan ruh itulah Allah memberi pendengaran, penglihatan, dan hati.
Lantas yang di bilang akal itu yang mana?
Apabila pendengaran, penglihatan, dan hati itu aktif dan kita bisa meembaca dan melihat kebenaran itu lah akal yang sesungguhnya.
Lalu bagaimana dengan pikiran..?
Pikiran ini wilayah hati juga. cuma tergantung si pemakai. jika kesadaran jiwa ini aktif ia kan cenderung mengikuti akal. sedang kan kesadaran jiwa yang mati ia kan mengikuti pikirian yang selalu berkaitan dengan kesenangan jasad ini.
Mungkin teman-teman sering mendengar pikiran ini berkata ini dan itu, terkadang merayu, membantah, dan membuat kita ragu. di situlah tempat nya serangan syetan. selalu membisiki di pikiran kita.
Tetapi bagi orang yang berakal.. ia tak akan lagi mengikuti pikiran. justru dengan akal nya itulah pikiran nya kan tunduk di hadapan nya.
Jadi silakan di asah terus wilayah rohani kita, kesadaran jiwa kita.. nanti pasti kan paham dan dapat membedakan yang mana akal dan yang mana pikiran.
Sungguh beruntung lah orang-orang yang berakal..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar