Rabu, 28 Maret 2018

BEDA NYA TAFAKUR DAN DZIKIR NAFAS

BEDA NYA TAFAKUR DAN DZIKIR NAFAS
Oleh: Andy Firmansyah

Bang, saya mau nanya bang, adakah perbedaan/persamaan antara tafakur dengan Dzikir Napas?

Jawab.
Mari kita pahami dahulu satu persatu. Perbedaan antara tafakur dan Dzikir Nafas ialah begini,

Tafakur,
Tafakur ialah suatu perenungan, menganalisa, dan mencerna suatu kejadian sehingga bisa mengambil pelajaran dan memutuskan suatu kesimpulan. Ini lebih cenderung menggunakan akal atau kejernihan hati.

Bagaimana contoh nya,
Tafakur ini dapat kita pelajari dari kisah nya Nabi Ibrahim ketika mencari Tuhan. Awal nya ia menganggap bintang, bulan, dan matahari sebagai Tuhan. Tetapi ketika semua itu terbenam keyakinan nya mulai goyah. Ia tak suka sesuatu yang terbenam. Dan beliau pun meyakini atau beriman kepada Allah yang menciptakan alam semesta ini.

Itulah salah satu bentuk kemakrifatan Nabi Ibrahim. Beliau bisa melihat Allah di sebalik mahluk atau alam semesta. sebenar nya kesadaran jiwa nya telah aktif dan berihsan kepada Allah (Sadar Allah). 

Sehingga ketika ia bertafakur.. ia bisa menentukan benar dan salah. sesat atau lurus ia dapat membedakan.  Akal nya bisa menganalisa dan berpikir jernih untuk mencari jawaban hati nya.

Lantas apakah berbeda atau ada persamaan dengan Dzikir Nafas..?

Dzikir Nafas,
Beda nya begini, Dzikir Nafas adalah suatu metode atau ritual rohani untuk mengaktifkan kesadaran jiwa kita. Agar kita bisa berihsan kepada Allah (Sadar Allah). Setelah kita mencapai keberihsanan.. maka kita pasti kan dapat melihat Allah layak nya Nabi Ibrahim, yaitu melihat Allah di sebalik mahluk dan alam semesta. 

Dan persamaan nya dengan tafakur ialah, ketika kita mencapai keberihsanan (Sadar Allah).. maka otomatis akal ini kan sempurna. kita bisa menentukan benar dan salah. kita kan dapat menyerap ilham dan petunjuk-petunjuk Allah. Haq dan Bathil itu sudah ada di dalam diri kita, sehingga kita kan dapat membedakan nya.

Orang yang sudah sampai ke tahap Ihsan, otomatis ia kan lebih banyak bertafakur kepada Allah. berkomunikasi, berbincang, dan memahami perintah-perintah Allah. semakin lama pasti lah hidup nya kan lebih tertata dan lebih bertakwa kepada Allah.

Jadi kesimpulan nya adalah.. dalami lah dzikir nafas dahulu agar kita mencapai Ihsan ( Sadar Allah ). ketika sudah Ihsan.. pastilah tafakur kita itu bukan lagi dengan nafsu dan pikiran/logika. tetapi sudah wilayah akal dan kejernihan kalbu yang terdalam.. 

Dengan begitu beruntung lah hidup kita.. pasti dapat membaca, dan selalu dalam petunjuk-petunjuk Allah..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar