MINTA KE ALLAH ITU JANGAN TANGGUNG-TANGGUNG
Oleh: Andy Firmansyah
20 Juli 2018
Oleh: Andy Firmansyah
20 Juli 2018
Allah SWT berfirman:
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْ ۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ
qoola robbighfir lii wa hab lii mulkal laa yambaghii li`ahadim mim ba'dii, innaka antal-wahhaab
qoola robbighfir lii wa hab lii mulkal laa yambaghii li`ahadim mim ba'dii, innaka antal-wahhaab
"Dia berkata, Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi."
(QS. Sad 38: Ayat 35)
ketika saya membaca ayat ini.. terbayangkan lah apa yang sedang di pikirkan oleh Nabi Sulaiman.
Mungkin secara pandangan syariat, orang pasti kan menganggap bahwa Nabi Sulaiman itu termasuk orang yang materialisme. Karna ia meminta kerajaaan. Kesan nya terlalu duniawi..
Tetapi bagi pandangan hakikat. Beliau itu sangat kenal kepada Allah yang maha kuasa. Yang di minta nya itu tidak tanggung-tanggung! Yaitu malah kerajaan yang tiada tandingan nya. Berarti ia meminta yang paling tinggi di antara yang lain. Dan itu sungguh gampang bagi Allah.
Lalu apa jawab Allah? Mari kita lanjutkan ayat berikut nya..
فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيْحَ تَجْرِيْ بِاَمْرِهٖ رُخَآءً حَيْثُ اَصَابَ
fa sakhkhornaa lahur-riiha tajrii bi`amrihii rukhooo`an haisu ashoob
fa sakhkhornaa lahur-riiha tajrii bi`amrihii rukhooo`an haisu ashoob
"Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya,"
(QS. Sad 38: Ayat 36)
وَالشَّيٰطِيْنَ كُلَّ بَنَّآءٍ وَّغَوَّاصٍ
wasy-syayaathiina kulla bannaaa`iw wa ghowwaash
(QS. Sad 38: Ayat 36)
وَالشَّيٰطِيْنَ كُلَّ بَنَّآءٍ وَّغَوَّاصٍ
wasy-syayaathiina kulla bannaaa`iw wa ghowwaash
"dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam,"
(QS. Sad 38: Ayat 37)
(QS. Sad 38: Ayat 37)
وَّاٰخَرِيْنَ مُقَرَّنِيْنَ فِيْ الْاَصْفَادِ
wa aakhoriina muqorroniina fil-ashfaad
wa aakhoriina muqorroniina fil-ashfaad
"dan (setan) yang lain yang terikat dalam belenggu."
(QS. Sad 38: Ayat 38)
(QS. Sad 38: Ayat 38)
هٰذَا عَطَآ ؤُنَا فَامْنُنْ اَوْ اَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
haazaa 'athooo`unaa famnun au amsik bighoiri hisaab
haazaa 'athooo`unaa famnun au amsik bighoiri hisaab
"Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) tanpa perhitungan."
(QS. Sad 38: Ayat 39)
(QS. Sad 38: Ayat 39)
وَاِنَّ لَهٗ عِنْدَنَا لَزُلْفٰى وَحُسْنَ مَاٰبٍ
wa inna lahuu 'indanaa lazulfaa wa husna ma`aab
wa inna lahuu 'indanaa lazulfaa wa husna ma`aab
"Dan sungguh, dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik."
(QS. Sad 38: Ayat 40)
(QS. Sad 38: Ayat 40)
Di sini Nabi sulaiman di ridhoi Allah.. yaitu bisa mengendalikan angin dan setan. Bahkan di beri kewenangan untuk berbagi kuasa untuk orang lain atau untuk diri sendiri ya terserah, Allah mempersilakan.
Sikap Nabi Sulaiman ini harus kita contoh. Ikuti saja rumus nya..
Yang pertama,
Harus bertobat dahulu. Dengan memohon ampun dari dosa-dosa akan memudahkan makbul nya sebuah doa.
Harus bertobat dahulu. Dengan memohon ampun dari dosa-dosa akan memudahkan makbul nya sebuah doa.
Yang kedua,
Harus ada keyakinanan dalam meminta kepada Allah. Keyakinan dari dalam diri itu adalah cara merayu Allah agar membuktikan kuasa Nya..
Harus ada keyakinanan dalam meminta kepada Allah. Keyakinan dari dalam diri itu adalah cara merayu Allah agar membuktikan kuasa Nya..
Jika kita tak yakin.. berarti akan menghijab kuasa Allah. Berarti kita belum kenal bahwa Allah itu maha kuasa.
Jadi mulai sekarang tumbuhkan lah rasa yakin itu kepada Allah. Benarkah Allah itu maha kuasa? Sudah kah kita mengenal Nya..?
Minta itu jangan tanggung-tanggung..
Mari kita buktikan sama-sama..!
Mari kita buktikan sama-sama..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar