Sabtu, 10 Februari 2018

AWAL MULA HIJRAH

AWAL MULA HIJRAH
Oleh: Andy Firmansyah

Awal mula saya hijrah itu ketika saya di uji Allah di tahun 2008. Allah menguji melalui istri saya yaitu di beri penyakit.

Kala itu saya sedang banyak uang, tetapi lupa kepada Allah. Uang itu selalu saya pakai untuk foya-foya. Kejam nya arus pergaulan pelaut.. membuat saya terjerumus ke lembah dosa.

Gaji saya enam juta rupiah, tetapi istri saya hanya saya beri satu setengah juta rupiah saja. Selebihnya saya pakai untuk kesenangan saya pribadi. Saya mabuk-mabukan.

Hingga lah suatu saat Allah marah, karna saya tidak bersyukur atas pemberian Nya. Tetapi marah nya Allah itu rahmat bagi saya. Sebenarnya Allah hendak memanggil mendekat. Di beri penyakit ke istri saya.

Istri saya di beri penyakit infeksi paru-paru. Dan dokter memvonis, "jika dalam empat hari tidak di operasi, saluran pernafasan nya akan tertutup dan tak tertolong lagi.

Sungguh saya sangat kalut saat itu, selama ini tak pernah menabung, selalu foya-foya. Dari mana uang untuk biaya operasi? Jika tak di lakukan operasi istri saya tak tertolong lagi. Bingung, stress, ketakutan, sedih.. semua bercampur aduk di hati ini.

Walau tiada uang sepersen pun saya tetap jalankan operasi. Padahal saya tak tahu dari mana biaya nya. Yang penting istri saya sembuh! Hanya itu yang ada di pikiran saya.

Setelah selesai operasi, saya menangis ketika melihat istri meringis kesakitan karna di punggung nya di pasang selang untuk menyedot cairan infeksi yang menutupi paru-paru nya. Satu toples lebih cairan itu di sedot.

Lalu saya pun sholat dzuhur di Mushola rumah sakit. Selesai sholat saya tetap duduk di situ berdoa dan mengakui kesalahan-kesalahan saya. Menangis terisak mengakui kesalahan saya di hadapan Allah. Walau banyak orang yang melihat, saya tak perduli lagi. Karna saya sungguh tak berdaya di saat itu.

Akhirnya seolah Allah itu bicara di hati saya, ada suara tanpa kata. Sungguh sangat jelas terdengar.
Di per lihat kan lah kesalahan-kesalahan saya..
" Apakah kamu menyadari kesalahan-kesalahan mu selama ini Andy? Ku beri nikmat rezeki, tetapi engkau mendurhakai KU..! Malah engkau Dzolimi istri mu. Padahal ia seorang mualaf. Ia rela masuk islam demi mu, tetapi engkau dzolimi dia. Kau tipu, kau berlaku curang di belakang nya. Kau harus bisa menjadi pemimpin yang baik, agar bisa mengarahkan istri mu. Mengapa tak kau jalankan tanggung jawab itu?"

Sungguh tangis saya semakin pecah, saya benar-benar di hakimi saat itu. " Ampun ya Allah.. ampun, hamba banyak salah selama ini, ku akui semua itu! Hanya pertolongan mu yang ku harapkan ya Allah.. aku tak tahu lagi harus bagaimana?" Sungguh takut dan benar-benar tak berdaya di saat itu. Saya berjanji ingin bertobat dan memperbaiki kesalahan saya selama ini.

Selesai berdoa dan keluar dari mushala itu, datang lah pertolongan Allah. Telepon berdering bertubi-tubi.. semua sahabat dan kerabat menanyakan kabar istri saya dan menyumbang kan sejumlah dana. 

Setelah seminggu di rawat inap.. istri saya pun di perbolehkan pulang. Saya pun ke kasir untuk membayar segala biaya pengobatan. Dan sungguh saya kaget.. biaya berobat dan operasi sejumlah Rp 9.700.000,-. Benar-benar pas dengan jumlah uang yang di sumbang kan sahabat dan kerabat saya. Tidak kurang dan tidak lebih.

Di sini saya membaca hikmah, Allah memberi masalah beserta dengan jalan keluar nya. Ujian ini hanya teguran agar saya bertobat. Bukan hukuman Allah. Sungguh Allah itu sangat sayang kepada saya.
Alhamdulillah istri saya sembuh total.

Sejak kejadian itu, saya pun banyak berubah. Saya mulai jujur kepada istri, saya tinggalkan minuman keras. Dan berusaha lebih mendekat ke Allah. Dan saya memperbanyak dzikir.

Tetapi berjalan nya waktu.. saya kembali menjauh, kali ini terjerumus pada kesyirikan. Karna saya berdzikir niat nya ingin sakti. Rumah tangga saya panas, setiap hari bertengkar.. ego diri semakin menjadi-jadi. Dan ketika lahir anak saya, anak saya pun sering di ganggu oleh hal-hal ghoib. Mungkin itu karna amalan saya yang salah.

Akhirnya saya semakin sadar, tiada guna ilmu-ilmu ghoib ini jika hidup saya semakin berantakan. Tiada ketenangan. Dan saya pun nekad untuk lebih lurus ke Allah.

Ketika niat lurus, barulah Allah pertemukan saya dengan metode dzikir nafas. Inilah amalan yang saya dapatkan melalui mimpi pada tahun 2003. Dan baru di ketemu di tahun 2013. Sepuluh tahun pencarian.. baru lah terwujud mimpi itu.

Setelah saya amalkan, saya dalami, hidup semakin lurus. Tetapi tidak main-main.. Allah berikan ujian yang bertubi-tubi untuk menempah keimanan saya. Saya pun di beri kemiskinan, kekurangan, dan kelaparan. Tetapi jiwa ini tetap nekad dan ridho akan kehendak Allah. 

Seolah dunia berlari dari saya. Tetapi saya tetap menerima asal tidak jauh-jauh lagi dari Allah. Dan ternyata.. kebahagiaan itu bukan pada uang, justru saya bahagia sekarang walau tiada uang. 

Kembali Allah menguji melalui istri saya, istri tidak siap hidup kekurangan. Tetapi saya tetap bersabar.. karna saya melihat Allah. Allah lah yg menguji saya melalui istri, apakah iman saya goyah atau tetap bertahan. Dengan berjalan nya waktu.. istri pun dapat menerima segala kesulitan. Dan Alhamdulillah.. hidup kami semakin tenang dan bahagia. Tiada lagi pertengkaran.

Jadi apa pun jalan hidup kita, tetap lah berprasangka baik kepada Allah. Allah itu sayang kepada kita, segala ujian dan cobaan itu adalah cara Allah memanggil agar lebih mendekat dan mendekat..!

Mendekatlah sekarang, jangan tunggu di paksa.. pasti sakit rasa nya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar