TERTARIK DENGAN KATA "SADAR ALLAH"
Awal nya pak Andi Rizal dari kerinci, menonton video-video youtube saya. dan makna dzikir yang selama ini ia ketahui ialah menyebut nama Allah. bahkan semua orang juga mengartikan dzikrullah itu menyebut nama Allah. tetapi di sini koq di maknai Sadar Allah? beliau tambah penasaran. dan mengikuti video demi video.
Beliau semakin penasaran, dan menelepon saya. "nanti saya ada seminar di kota Batam, dan saya ingin bertemu." begitu lah antusias beliau ingin mengetahui lebih dalam.
Alhamdulillah.. hari ini kami di pertemukan Allah. dan terjadi lah obrolan bahwa beliau dari masa muda dahulu sangat menyukai dan selalu ingin belajar tentang ilmu ketuhanan. berguru kesana-kemari, banyak guru yang pintar dan ahli agama, tetapi ia tak mencerminkan ilmu itu dalam kehidupan nya. Ahklak nya tak mencerminkan seperti ilmu yang di miliki nya.
Ilmu makrifat selalu di tutupi dan di rahsiakan, jika benar.. mengapa harus sembunyi-sembunyi? belum ada saya jumpai yang mengajarkan kesadaran seperti ini. Jika semua pemuda-pemudi kita mempunyai kesadaran/keihsanan, pasti lah tiada yang salah jalan. pasti lah hidup kita kan terarah dan takut berbuat dosa! itulah uraian beliau yang sangat tertarik tentang Sadar Allah dalam kehidupan.
"jangan lupa bawa buku nya Andy, saya ingin belajar.. semoga hidup saya benar-benar dalam kesadaran akan Allah! hidup ini penuh cobaan dan godaan, semoga dengan sadar Allah saya benar-benar terarah dan tak salah jalan." itulah semangat beliau, seperti orang yang haus akan kerohanian.
"Berpuluh tahun saya Sholat dan Dzikir dalam keadaan mabuk. hanya sebatas sebutan, belum ada yang mengajarkan atas kesadaran. pantas lah sholat dan dzikir saya tiada makna, tiada takut kepada Allah." Alhamdulillah.. hari ini Allah tunjukkan kan keihsanan yang sebenarnya pada pak Rizal.
Saya pun turut bahagia dan bersyukur, apa yang saya sampaikan membuat orang Sadar kepada Allah. dan bersyukur menjumpai guru yang mengajarkan Sadar Allah ini. dan saya pun akan terus menyambung perjuangan beliau. jika kita mudah menuju Allah, mengapa orang lain harus sulit. sampaikan lah kalam Allah semudah-mudah nya.. agar semua mengerti..
Tiada yang sulit dalam beragama.. yang membuat sulit itu ialah diri kita sendiri..
Akhirnya kami pun berpisah dengan kepuaasan hati masing-masing. beliau senang mendengarkan kalam-kalam Allah, dan saya pun senang dapat menyampaikan kalam-kalam Allah. sungguh pertemuan yang di Ridhoi NYA.. Alhamdulillah..